Minggu, 11 April 2010

The Theos Of Art

Storyline

Dulu kala orang-orang masih percaya akan keberadaan dewa-dewi. Mereka dipercaya memiliki kemampuan dan keahlian khusus yang dianggap tidak dimiliki oleh yang lain. satu hal yang tidak diketahui oleh banyak orang bahwa seorang dewa/dewi dulunya juga seorang manusia. Untuk menjadi dewa/dewi mereka harus mengikuti sebuah kompetisi, yaitu pemilihan "Afetis". Kompetisi ini tertutup untuk kalangan tertentu. Mereka yang bisa mengikuti kompetisi ini adalah mereka yang memiliki tanda lahir berupa simbol nada ditubuhnya. Sejak awal para dewa memang sudah menentuka siapa yang menjadi calon dewa-dewi berikutnya. Dan untuk menjadi dewa/dewi selanjutnya, itu tergantung dari usaha para calon saat mengikuti tes yang diberikan.

Sudah lama Gilart mendengar cerita itu dari kakeknya. Namun dia hanya menganggapnya sebagai mitologi atau cerita pengantar tidur. Sekarang umurnya sudah 19 tahun, dan sedang menuntut ilmu di Nueva, sekolah seni yang tidak begitu terkenal di negri Yeni Zelanda. Dia memegang dan memainkan Suling. Suling dalah peninggalan ayahnya sebelum dia meninggal. Gilart ingin menjaga peninggalan ayahnya itu dengan merawat dan terus memainkannya.

Suatu hari, semua yang awalnya hanya mitologi menjadi nyata ketika dia menerima post yang ditujukan kepadanya yang bertuliskan "Dari Fentis". Disitu dikatakan bahwa dia akan dijemput oleh utusan Fentis untuk mengikuti seleksi Afentis di negri Ellada. Dia masih tidak percaya dan mencoba mengabaikannya. Dia sangat terkejut saat ada orang yang mengaku diri berasal dari Fentis datang dan menjemputnya, beberapa hari setelah itu. Sang utusan mengatakan bahwa dia adalah calon Afentis yang telah dipilih oleh para dewa. Awalnya dia masih tidak percaya, namun setelah dihelaskan oleh kakenya dia baru bisa menerimanya.

Di Ellada dia bertemu dengan beberapa orang yang bernasib sama dengan dia, "Calon Afentis". Mereka dikumpulkan untuk mengikuti pemilihan "Afentis Of Art (tuan seni)". Jika yang terpilih seorang lelaki, akan dipanggil "Theos", sedangkan kalau perempuan dipanggil "Thea". Masing-masing mereka memiliki keahlian musik serta berasal dari negri yang berbeda-beda. Dan kini mereka dikumpulkan untuk mengikuti Ujian dari para dewa. (next XXX)

KARAKTER DISAIN












Gilart -karakter protagonis








Hertia - karakter protagonis
(di bagian awal dia belum muncul=0)

Karakter Chart














Skrip

part 1 - bertemu

page 01

skrip 01
Dewa-Dewi
Medium shot, Medium angle

page 02

skrip 02
Calon-calon Afetis yang berkumpul
Long shot, Medium ngle
skrip 03
Calon Afentis yang menunjukkan bakat dan kemampuannya
Medium angle, High angle

page 03
skrip 04
Gedung Nueva dari arah saping
Medium shot, Medium angle
skrip05
Gilart memainkan suling di dalam kelas
Long shot, High angle
skrip 06
Kertas berserakan di atas meja
Close up, High angle
skrip 07
Tangan mengambil kertas di atas podium
Close up, Medium angle

page 04
skrip 08
Gilart memasukkan sulingnya ke dalam tas khusus sulingnya
Medium shot, Medium angle
skrip 09
gilar beranjak meninggalkan kelas
Long shot, High angle
skrip 10
Surat melayang jatuh di halaman rumah Gilart
Medium shot, High angle
page 05
skrip 11
Gilar membungkuk mengambil sebuah kertas
Medium shot, High angle, kamera dari arah kaki Gilart
skrip 12
Gilart memegang surat dan membaca isinya
Close up, High angle
skrip 13
Gilart heran dan sedikit terkejut melihat isi surat tersebut: apa-apaan ini!
Close up, Down angle
page 06
skrip 14
kertas yang sudah diremas melayang jatuh
Medium shot, Medium angle
skrip 15
Langit dengan awannya yang cerah dan ada suara burungnya. "beberapa har kemudian"
Medium shot, Down angle (frog eye)

page 07
skrip 16
bagian bawah kendaraan
Medium shot, Medium angle, perspektif dari depan tapi sedikit menyamping
skrip 17
"aku pulang" Ibu Gilart memegang nampan di atas pahanya sambil berbicara dengan lelaki paruh baya yang baru sekali ini dia lihat.
Medium shot, Medium angle
skrip 18
Tas suling Gilart
Close up, High angle
page 08
skrip 19
Lelaki yang mengaku diri utusan Fentis tersenyum "Ini adalah Javel, utusan Fentis. Dia datang menjemput kamu...mendekatlah"
skrip 20
Ibu Gilart mengangkat baju lengan kiri Gilart. Ada gambar balok nada di lengan kirinya. "Benar yang ini?"
Close up, High angle
skrip 21
"Iya, dia salah satu dari mereka." Tangan Javerl menyentuh punggung Gilart yang bingung dengan pembicaraan mereka berdua.
Medium shot, Medium angle
page 09
skrip 22
"aku tidak mengerti maksud kalian?" Gilart berbicara
Close up, Medium angle
skrip 23
"kamu asih ingat cerita yang kakek ceritakan saat kamu masih kecil tentang pemilihan Afentis? Kau adalah salah satu calon yang ditakdirkan mengikuti tes Afentis ini."
"Apa kamu masih berpikir kalau kamu bisa mahir memainkan suling karena peninggalan ayah? sedangkan ayah kamu tidak bisa memainkan suling?"

page 10
Gilart bingung."haa"


FIRTS COMIC
'The Theos Of Art' - part 1 - Bertemu
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar